Bagi guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik di sekolah, perlu memiliki seperangkat ilmu tentang bagaimana ia harus mendidik peserta didiknya. karenanya guru tidak hanya sekedar terampil dalam menyampaikan bahan ajar, namun disamping itu ia juga harus mampu mengembangkan pribadi anak, mengembangkan watak anak, dan mengembangkan serta mempertajam hati nurani anak. Pedagogik merupakan ilmu yang mengkaji bagaimana membimbing anak, bagaimana sebaiknya pendidik berhadapan dengan anak didik, apa tugas pendidik dalam mendidik anak, apa yang menjadi tujuan mendidik anak.
Pedagogi ialah sains dan seni mengenai cara mengajar di sekolah. Secara umumnya
pedagogi merupakan mata pelajaran yang wajib bagi mereka yang ingin menjadi
guru di sekolah. Sebagai satu bidang kajian yang luas, pedagogi melibatkkan
kajian mengenai proses pengajaran dan pembelajaran, organisasi sekolah dan juga
interaksi guru-pelajar.
Dari segi
etimologinya, perkataan Pedagogi datangnya dari bahasa
Yunani paidagogos; hamba yang menghantar dan mengambil budak-budak
pergi balik dari sekolah. Perkataan “paida” merujuk kepada kanak-kanak, yang
menjadikan sebab kenapa sebagian orang cenderung membedakan antara pedagogi
(mengajar kanak-kanak) dan andragogi (mengajar
orang dewasa).
Pedagogi modern membagi fungsi pengajaran ke dalam tiga bidang, yakni yang
dimaksudkan sebagai taksonomi Bloom. Menurut taksonomi bloom, pengajaran boleh
terbagi ke dalam :
- Bidang Kognitif
Berkenaan dengan
aktiviti mental seperti pemahaman, pengetahuan dan analisa.
- Bidang Afektif
Berkenaan dengan
sikap dan perasaan
- Bidang Psikomotorik
Berkenaan dengan
aktivitas fisik seperti keterampilan hidup, pertukangan dan segala aktivitas
yang terkait dengan psikomotor ana.
Pedagogik terbatas pada ilmu pendidikan anak atau ilmu mendidik anak. Maka
timbul pertanyaan lain, kapankah seorang anak masuk dalam kawasan pedagogik?
Menurut M.J. Langeveld, pendidikan baru terjadi ketika anak telah mengenal kewibawaan,
syaratnya yaitu terlihat pada kemampuan anak memahami bahasa, karena sebelum
itu dalam pedagogik anak tidak disebut telah dididik, yang ada adalah
pembiasaan. Sedang batas atasnya yaitu ketika anak telah mencapai kedewasaan
atau bisa disebut orang dewasa.
Dari uraian diatas, pedagogik pembahasannya terbatas pada anak, jadi yang
menjadi objek kajian pedagogik adalah pergaulan pendidikan antara orang dewasa
dengan anak yang belum dewasa, menurut Langeveld disebut “situasi pendidikan”.
Jadi proses
pendidikan menurut pedagogik berlangsung sejak anak lahir sampai anak mencapai
dewasa. Pendidik dalam hal ini bisa orang tua dan/atau guru yang fungsinya
sebagai pengganti orang tua, membimbing anak yang belum dewasa mengantarkannya
untuk dapat hidup mandiri, agar anak dapat menjadi dirinya sendiri.